Menjadi Orang Tua Tangguh dimasa Pandemic
Bismillahirrohmaanirrohim Menjadi Orang Tua Tangguh dimasa Pandemic Tahun 2000 tahun harapan yang penuh tantangan dan mencemaskan. Itulah syair lagu yang dibawakan oleh Nasyidaria sekitar tahun 90 an. Tepatnya awal Maret 2020 bangsa Indonesia dilanda wabah yang bernama covid 19. Wabah ini datang merontokkan segala lini kehidupan mulai dari ekonomi, social, politik dan juga bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan para siswa diharuskan belajar dari rumah lewat daring. Begitu pun para guru diwajibkan mengajar dari rumah ( WFH ) atau work from home. Para guru mengajar dan memantau pembelajaran dari rumah keaadaan siswa siswinya. Dan untuk mengatasi kejenuhan dibantulah dengan menonton pembelajaran pada program TVRI atau TV Edukasi. Saat masa PSBB berakhir dan masyarakat sudah terlalu lama tinggal di rumah sudah merasa jenuh maka saat dibuka sector ekonomi dan pariwisata ramailah orang – orang hingga mengabaikan protocol kesehatan sehingga jumlah penderita mengalami peningkatan. Lalu, kapankah sekolah akan dibuka?? Bermunculanlah seniman – seniman kreatif yang menciptakan lagu “kangen guru”, lagu yang sungguh menyentuh hati. Dan juga guru yang menciptakan lagu serupa…. Benar – benar menyayat hati. Pembelajaran masih daring, materi pembelajaran sudah makin berat, keadaan ekonomi belum sepenuhnya pulih, biaya pendidikan yang tidaklah sedikit dan berbagai problem lain yang terjadi pada sebuah keluarga seperti kegiatan ekonomi belum berjalan seperti biasa. Please deh…help me agar daring ini ngga membuat kepala nyut nyut… Perlahan – lahan sekolah mulai mengadakan tatap muka dan itu juga bertahap dari tingkat SMA disusul kemudian SMP dan untuk jenjang dibawahnya belum mengantongi izin Tatap Muka kecuali sekolah tertentu yang sudah melewati tahapan – tahapan agar surat Izin bisa segera dikantongi. Pembelajaran daring menuntut or ang tua agar bisa menjadi guru bagi putera putrinya, orang tua harus selalu bisa mendampingi putera putrinya yang didukung dengan HP dan juga internet. Namun pada kenyataannya tidaklah sedikit para orang tua yang bekerja sehingga putra atau putrinya kurang pendampingan bahkan ada yang lebih sering main HP dari pada belajarnya. Belum lagi internet yang harus selalu on. Ya Allah … tak putusnya hati ini berdo’a agar wabah ini segera berakhir dan kita semua selalu dilindungi Allah SWT. Ada beberapa sekolah yang sudah melakukan tatap muka, semoga semua ini bisa dilakukan di semua sekolah meski ini pastilah membutuhkan proses yang jangka panjang. Alhamdulillah, gayung bersambut beberapa sekolah sudah mulai mengadakan tatap muka meski sifatnya masih terbatas. Sebagai orang tua tentulah menyambut niat baik tersebut dengan harapan – harapan yang lebih cerah lagi. Pembelajaran daring menuntut orang tua mempunyai peran ganda yakni menjadi guru bagi putra atau putrinya. Meski tak jarang hal ini mebuat rambut jadi keriting, bagaimana tidak peran sebagai ibu rumah tangga dengan pekerjaan rumah yang seabrek ditambah tugas putra atau putrinya. Putranya bisa jadi lebih dari satu dengan alat belajar yang terbatas pula. Masya Allah luar biasa. Peristiwa ini seakan menyadarkan diri kita bahwa orang tua adalah madrosatul ula,yang selama ini dipegang perannya oleh sang Guru. Sungguh betapa besar jasa guru, semoga Allah senanatiasa mebalas kebaikan guru guru kita dimana pun berada mulai dari saat kita kecil sampai sudah menjadi orang tua seperti sekarng ini. Dimasa seperti inilah kita sebagai orang tua tidak boleh menyerah pada keadaan. Jadilah orang tua yang tangguh menghadapi semua cobaan ini. Ah tapi kan ini terlalu beraaat. Ingatlah wahai diri dan juga para sahabat sekalian bahwa Allah tidak akan memberikan sesuatu kecuali sesuai kemampuan hambaNya. Sebagai mana tercantum dalam Alqur’an surat Al Baqoroh :286. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar tetap tenang menghadapi pandemic ini yakni: Tingkatkan iman Ada banyak cara yang bisa kita lakukan diantaranya : Memperbaiki shalat Mentadabburi Al Qur’an Membaca buku Islami Tingkatkan imun Beberapa diantaranya dengan cara : Konsumsi makanan bergizi Rutin berolah raga Berpikir positif Istirahat yang cukup. Selain itu kita juga harus tetap menjaga kebersihan, karena agama Islam mengajarkan kepada kita selaku umatnya untuk menjaga kebersihan baik itu kebersihan diri, kebersihan lingkungan, kebersihan lahir maupun kebersihan bathin. Sungguh agama Islam telah mengatur tentang thoharoh ini. So, sobat sekalian…tak ada lagi yang perlu dikhawtirkan atau membuat kepala kita keriting… pasrahkan semuanya Bismillah tak ada yang tidak mungkin, Insya Allah kita semua bisa melewati masa ini, masalah ekonomi, masalah pendidikan, manajemen keuangan, social, semua itu adalah kasih sayang dari Allah, semoga semua ini menyadarkan diri kita semua bahwa kita tiada daya dan upaya kecuali dari Allah yang Maha Kuat. Yuu kita mulai dengan senyum, membaca basmalah dan positive thingking. Reminder of me ElRafy